Jawa Tengah, Top Travelers–Sebelumnya, Candi Gedong Songo adalah nama sebuah kompleks bangunan candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di desa Candi Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, tepatnya di lereng Gunung Ungaran.
Sesuai namanya di kompleks candi ini terdapat sembilan buah bangunan candi.
Pada bahagian akhir ini kita akan meneruskan telusuran menapak jejak budaya di kawasan Candi Gedong Songo, yakni pada Gedong IV yang terdiri atas 12 bangunan yang terbagi pada tiga sub kelompok.
Sub kelompok pertama terdiri dari candi Induk dan delapan candi Perwara. Sub kelompok kedua terdiri dari satu candi Perwara dan sub kelompok ketiga terdiri dari dua candi Perwara.
Bagian luar tubuh candi induk terdapat relung relung kosong, kecuali pada relung sisi Selatan terdapat Arca Agastya.
Komplek percandian Gedong IV ini berada di dataran tinggi yakni di lereng utara gunung Ungaran pada sisi barat jurang diatas bukit datar.
Berikutnya Kelompok candi V terdiri dari 4 bangunan, semuanya menghadap ke Barat, sementara satu yang paling Selatan terletak tidak pada satu deretan dengan yang lainnya dan sedikit lebih rendah, kelompok paling utara terdiri dari satu candi utama dan 3 bangunan candi pendamping.
Candi ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran 6,1 meter x 5,5 meter dengan tangga di sebelah Barat.
Landmark Komplek Candi Gedong Songo, Jawa Tengah. Foto Ibenk S Pamungkas
Arca di kanan kiri ambang pintu candi tidak ada, begitu juga di relung Utara dan Selatan juga kosong yang masih ada adalah di sisi sebelah Timur masih terdapat arca Ganesha.
(Foto Ibenk S Pamungkas)
Halaman candi Gedong V terdiri atas dua halaman yang tidak sama tinggi, halaman pertama atau halaman paling tinggi terdapat candi induk yang di apit dua buah reruntuhan candi Perwara, sedangkan pada halaman kedua terdapat dua buah reruntuhan candi Perwara.
Relung sisi timur candi induk Gedong V masih dijumpai arca Ganesha. Candi Gedong V oleh penduduk disebut Gedong Cina, entah apa alasannya tapi ini sangat menarik bagi kami.
Travelers..perjalanan mengelilingi candi-candi yang menyajikan banyak cerita serta filosofi masyarakat tradisional menjadi pengalaman yang luar biasa hingga tak terasa hampir tiga jam perjalanan didampingi pemandu lokal dengan pelayanan sangat ramah dan sabar.
Hingga menjelang senja kami pun kembali kepenginapan untuk beristirahat dan mempersiapkan diri untuk perjalanan esok hari.
Sebuah perjalanan wisata yang sarat dengan jejak religi serta budaya leluhur kita pada zaman dahulu.(***) Nurhayati/Ibenk SP
