Raja Ampat, Top Travelers–Pulau Misool adalah salah satu dari empat pulau besar di Kepulauan Raja Ampat di Papua Barat Daya, Indonesia dengan luas wilayah 2.034 km².
Pulau ini berbatasan langsung dengan Laut Seram dan terletak di bagian kepala burung pulau Papua dan dekat dengan Kota Sorong, Papua Barat.

(Foto Ibenk S Pamungkas)
Pulau Misool termasuk daerah segitiga karang dunia dan puluhan banyak ikan hias yang terdapat di dalam lautnya yaitu sekitar 75% ikan hias dan segitiga karang dunia juga terdapat di daerah misool ini.
Dan daerah ini juga memiliki laut lepas yang sangat luas sekali sehingga menjadi jalur lintasnya hewan-hewan besar yaitu seperti paus dan gurita.
Nama Misool berasal dari kata bahasa Ma’ya yang berarti pelabuhan atau dermaga yang mengacu saat raja pertama berasal dari Waigeo datang. Pulau Misool sendiri disebut oleh penduduk asli suku Matbat dengan nama Batan Me.
Travelers..Kali ini kita akan bercerita tentang sebuah pengalaman seru ketika penulis dalam sebuah kesempatan yang langka telah mengunjungi pulau tersebut.

Foto Ibenk S Pamungkas
Pengalaman ini diharapkan dapat melengkapi literasi akan keindahan bumi Indonesia.
Perjalanan kali ini dimulai dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada penerbangan pukul 6.00 WIB menggunakan salah satu jasa maskapai penerbangan Batik Air untuk kemudian transit di Bandara Hasanuddin di Makasar sebelum terbang menuju Bandara Domine Edward Osok Kota Sorong.

Laguna Cinta, sebuah danau air asin di Pulau Misool Raja Ampat Papua Barat.(Foto Ibenk S Pamungkas)
Sesampainya di Kota Sorong sekitar sore hari, kami langsung di jemput oleh seorang sahabat, Saeridun Rumbaras, yang merupakan putra daerah setempat yang sangat ramah dan langsung Dari bandara menuju penginapan Paradisa Madisa yang berada cukup dekat dari pelabuhan sorong.
Setelah beristirahat sejenak sambil menikmati udara Kota Sorong, kami pun berkeliling menikmati suasana serta kuliner disana, banyak sekali destinasi wisata yang ada disini seperti Ujung Taman Mangrove, Paubili Statue, Waduk Klamasen, Taman Victory serta beberapa kawasan pantai yang sangat menarik untuk disinggahi.
Esok paginya, sekitar pukul 5.30 WIT kita sudah bersiap untuk menuju Pulau Misool dengan menaiki kapal cepat KM Fajar Indah menuju Karawa Pop island.
Disini, kita bisa menikmati indahnya hamparan Laguna atau sebuah danau air asin yang letaknya biasanya bersebelahan dengan lautan dan terbentuk secara alami oleh air laut yang oleh masyarakat setempat disebut dengan Laguna Cinta karena bentuknya seperti gambar hati.
Dari ketinggian, terhampar jelas kawasan Laguna Cinta yang dikelilingi rimbunnya pepohonan hijau yang tumbuh di atas batuan karst semakin memikat hati.
Tepat pukul 12.00 WIT, kami melanjutkan petualangan menuju Pulau Yellit untuk melihat dan berenang bersama ikan hiu yang biasanya mencari makanan di sekitar pantai.

Foto Ibenk S Pamungkas
Wooowww…sangat menantang sekali karena bisa berenang bersama hiu-hiu yang bergerombol tapi harus diingat untuk selalu menerapkan teknik dari guide agar tidak menjadi santapan lezat gerombolan ikan hiu yang kelihatannya ramah menyapa.
Dari pulau Yellit kita menuju sebuah pulau terdekat yang di beri nama oleh penduduk lokal Pulau Ollobi, nah bagi travelers yang memiliki hobi snorkling dan berenang bersama ikan-ikan hias kecil yang selama ini hanya bisa dilihat di aquarium, disini adalah surganya.
Tak hanya ikut berenang, kita juga bisa memberi makan ikan-ikan lucu berwarna-warni itu sehingga ucapan syukur seakan tak henti didenyutkan hati atas anugerah alam dari Sang Pencipta.
Setelah hampir dua jam melakukan aktivitas snorkling, kami pun melanjutkan kegiatan dengan mengitari Pulau Lankisi yang indah di sore hari dengan tebing batu tersusun di antara sunset yang indah.
Sebuah anugerah alam yang luar biasa hingga malam membawa kita kembali untuk beristirahat di homestay Pulau Lankisi nan elok…(bersambung)**Ibenk S Pamungkas